Kamis, 17 Maret 2016

segelas teh di pagi hari 

segelas teh di pagi hari membuat aku kembali semangat #belumtidurmalam, mengambilkan semngat aku untuk beraktifitas di hari yang berkah ini #jumat_berkah, pagi ini rencananya aku mau berkunjung ke rumah surgaku yaitu tanahombak #mudah2an saja tidak tertidur, di tanah ombak aku banyak mengenal arti dari cinta, kasih sayang, rasa sosial, dan relawan kepada anak-anak yang berada di sekitar tersebut, walaupun daerah tersebut banyak orang mengatakan agak-agak rawan tapi kenyataan biasa saja, disitu aku sebagai relawan untuk anak-anak yang berada di daerah itu, aku sebagai pengajar konselor, yang memberikan suatu pelajaran-pelajaran tentang metode-metode kelompok, dan lain-lain, aku pertama kali mengajar di situ mengajarkan tentang metode dalam kelompok, disitu aku mengajarkan kepada mereka bagaimana cara berkelompok yang benar dan baik, materi  yang dalam sebuah kelompok aku suruh bahas simple saja, yang aku suruh yaitu mereka mencerikan masalah-masalah apa saja yang terjadi dilingkungan sekitar mereka, dalam masing-masing kelompok aku voting siapa ketuanya dan siapa juru bicara yang akan menjelaskan masalah-masalah yang dia buat, dalam melakukan voting anak-anak ombak ribut, dia saling menunjuk dirinya sendiri ingin jadi ketuanya, tapi apalah daya ketentuan dan peraturan untuk menjadi ketua itu cuman satu orang jadi masing-masing kelompok harus memiliki satu ketua, ada anak cewek yang menunjuk untuk jadi ketua, aku pun menolaknya mengatakan yang harus menjadi ketua itu adalah cowok, bukan cewek, cewek tersebut akhirnya ngambek dan mengatakan blaabalablalalala #aku nggak ing
at lagi kata-katanya, setelah itu aku menyuruh mereka mengerjakannya, dalam mengerjakan tugas tersebut, aku berkeliling melihat tulisan-tulisan pena yang dia buat kertas putih, waktu pun berjalan, tulisan-tulisan yang dibuat oleh anak-anak ombak ada yang selesai dan ada yang hampir selesai,  akupun memberikan sebuah aba-aba kepada mereka, ketika aku memberikan aba-aba anak tersebut berkomentar, "kok capek bana pak ", akupun menjawabnya dengan senyuman, aku tetap memberikan aba-aba dengan hitungan mundur, anak-anakpun akhirnya kocar kacir, tak ingat lagi apa yang harus dia tulis, aku pun menyuruh mereka berhenti menulis dan menyuruh mereka membacanya,  masing-masing ada juru bicara yang menyampaikan hasil tulisanya, akupun menyuruh satu persatu diantara mereka membaca hasil tulisannya tersebut, akupun menyimaknya dengan teliti #karenaadahadiahbagiyangmenang, semua kelompok telah membaca hasil tulisannya akupun memberikan penilaian kepada mereka, jika tulisannya bagus aku memberikan hadiah #cuman 5permen, bagi yang tidak menang "maaf anda belum beruntung". tibalah akhirnya aku memberikan penilain kepada anak tersebut, anak-anak tersebut mendengarkan, dan pemenangnya yaitu kelompok satu "maaf aku tidak memposting di sini, setelah itu aku memberikan hadiah kepadanya, dengan lima permen KIS, dan aku pun menutupnya dengan salam, anak pun akhirnya pulang kerumahnya masing-masing. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar